Sabtu, 09 Mei 2020

Kelas VII BAB 1 Materi 1 Pembentukan BPUPKI (Subbab A. Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara)

Gedung Pancasila
1. Pembentukan BPUPKI
Amati gambar 1.2, tentang persidangan resmi BPUPKI dengan teliti. Selanjutnya, buatlah pertanyaan dari hasil pengamatan kamu. Pertanyaan tersebut berkenaan dengan BPUPKI, khusus terkait dengan hal-hal berikut: kapan saja, siapa yang menyusun, bagaimana menyusun pembentukan, jumlah anggota, bagaimana susunan organisasi, apa yang dilakukan BPUPKI, kapan saja melakukan persidangan, dan siapa saja yang menemukan negara yang memerlukan pidatonya dalam sidang tersebut. Buatlah pertanyaan tersebut dengan lengkap dan baik, kemudian kumpulkan pada guru kalian.

Coba pertanyaan kalian pertanyaan yang diajukan dalam uraian berikut ini.
Sidang BPUPKI

Bangsa Indonesia menceritakan sejarah yang panjang dalam melawan penjajah. Kita pernah mengalami kesulitan kompilasi dijajah oleh Belanda. Sejarah juga membatalkan, kekalahan Belanda oleh Jepang dalam perang Asia Timur Raya menyebabkan bangsa Indonesia dijajah oleh Jepang. Ibarat pepatah ”lepas dari mulut harimau masuk ke mulut buaya”, tepat kiranya untuk menggambarkan bagaimana mengatasi kesulitan kita saat itu. Penderitaan dari pelaksanaan kebijakan tentara Jepang terhadap bangsa Indonesia, yaitu sebagai berikut.
  1. Melakukan kerja paksa. Hal ini menyebabkan banyak laki-laki Indonesia dikirim ke Burma (Myanmar) untuk melakukan pekerjaan pembangunan dan pekerjaan berat lainnya dalam kondisi yang buruk. Ribuan orang Indonesia meninggal dan hilang pada saat kejadian itu terjadi.
  2. Pengambilan paksa. Saat itu, tentara Jepang mengambil makanan, pakaian dan berbagai kebutuhan keluarga lainnya di Indonesia, tanpa memberikan ganti rugi.
  3. Perbudakan dipaksa. Perempuan-perempuan Indonesia banyak dipekerjakan- kan dipaksakan oleh tentara Jepang. Selain itu, banyak yang menahan dan memperlakukan warga sipil di kamp-kamp tahanan dalam kondisi sangat buruk (Ruswandi Hermawan dan Sukanda Permana, 2009: 61 dengan pengubahan).
Jepang mulai menguasai wilayah Indonesia setelah Belanda menyerah di Kalijati, Subang, Jawa Barat pada tanggal 8 Maret 1942. Kedatangan Jepang semula disangka baik oleh bangsa Indonesia. Banyak semboyan dikumandangkan oleh Jepang seperti "Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia, dan Jepang Cahaya Asia" untuk menarik simpati bangsa kita. Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa Jepang tidak berbeda dengan Belanda, yaitu membalikkan penjajahan atas bangsa Indonesia.
Kemenangan Jepang di Asia tidak bertahan lama, pihak Sekutu (Inggris, Amerika Serikat, Belanda) melakukan serangan balasan. Satu persatu daerah yang dikuasai Jepang, kembali ke tangan Sekutu. Melihat hal itu, pada peringatan Pembangunan Djawa Baroe tanggal 1 Maret 1945, Jepang mengumumkan pembentukan Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai (Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Kemakmuran Indonesia / BPUPKI) untuk memperoleh usaha-usaha yang berhasil kemerdekaan.
dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat

Janji Jepang membentuk BPUPKI direalisasikan, pada tanggal 29 April 1945 bersamaan dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito. Secara resmi BPUPKI dilantik oleh Jepang, dengan jumlah anggota enam puluh dua (62) orang yang terdiri atas tokoh-bangsa dan tujuh (7) orang anggota dari Jepang. Ketua BPUPKI adalah dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat, dengan dua wakil ketua, yaitu Ichibangase Yosio (Jepang) dan RP Soeroso. Setelah mengatahui hal itu, mengundang dari berbagai sumber tentang tokoh-tokoh BPUPKI dan tempelkanlah di dinding kelas, agar kalian selalu mengingat jasa-jasa para pendiri negara.

BPUPKI mengadakan sidang sebanyak dua kali sidang resmi dan satu kali sidang tidak resmi. Sidang resmi pertama dilaksanakan tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945, membahas tentang dasar negara. Sidang kedua berlangsung tanggal 10 sampai dengan 17 Juli 1945 dengan membahas rancangan Undang-Undang Dasar.
Pada pelaksanaan sidang tidak resmi hanya dihadiri oleh tiga puluh putaran (38) orang kegiatan ini berlangsung di masa depan antara sidang pertama dan sidang kedua, membahas untuk membahas perencanaan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang dipimpin oleh anggota BPUPKI Ir. Soekarno. Sidang BPUPKI dilaksanakan di gedung ”Chuo Sangi In”, dan sekarang gedung itu dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila (lihat gambar 1.1).

Karena berkuasa di Indonesia, Jepang dengan segala cara menguras kekayaan dan tenaga rakyat Indonesia. Hal itu, menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan bagi rakyat. Namun, kemenangan ini tidak menyurutkan semangat pejuang kita untuk meraih kemerdekaan. Berbagai upaya dilakukan bangsa Indonesia dengan menyusun barisan dan bersatu padu mewujudkan kemerdekaan yang dicita-citakan.

Setelah membaca materi ini, silahkan lanjutkan ke materi selanjutnya yaitu Perumusan Dasar Negara

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan komentar Anda.